Bertegur Sapa lah dimanapun Kamu Berada
Bertegur Sapa
lah dimanapun Kamu Berada
Tahun ini perjalanan mudik harus saya
lakukan sendiri,mengingat kedua kakak saya masih belum mendapatkan cuti bekerja
walhasil saya harus berangkat sendiri ke kampong halaman.Angkat koper
sendiri,semuanya serba sendiri.awalnya saya sempat mengeluh karena
barang-barang yang saya bawa ke kampong cukup banyak
Mulailah perjalanan mudik saya
menggunakan bis primajasa dari arah Bandung ke Jakarta.Perjalanan saat itu
lumayan macet,maklumlah sudah masuk H-10 lebaran.Tak lupa sebelum berangkat
saya mengabarkan mama dan kedua kakak saya bahwa saya akan memulai perjalanan
tepat jam 10 pagi saat itu.
Empat jam di bis akhirnya saya sampai di
Jakarta,awalnya saya memprediksi akan sampai sekitar jam 3 di Jakarta,ternyata
prediksi saya salah.Tapi Alhamdulillah saya tiba di Jakarta lebih cepat dari
apa yang saya prediksi.
Turun dari bis tak lupa saya menghampiri
supir bis untuk meminta agar ia mengambil koper saya di bagian bagasi.Setelah
koper berada di tangan saya,saya segera duduk di kursi tunggu,saya harus
mengabarkan orang tua saya bahwa saya telah sampai di Jakarta.Ya itu adalah
kebiasaan kami harus saling berkabar dimana pun berada dan meminta izin jika
bepergian.
Setelah memberi kabar pada orang
tua,saya langsung memesan salah satu ojeg online,perjalanan saya lanjutkan ke
Bandara Halim perdana kusuma.Salah satu hal yang saya suka ketika naik ojeg
online adalah saya bisa bercerita dan bertukar pengalaman dengan tukang ojeg
tersebut.kadang ada pelajaran hidup yang tidak saya dapatkan di sekolah namun
kadang saya mendapatkan perjalanan hidup yang manis bahkan buruk dari hasil
bercerita dengan para driver ojeg tersebut.
Sambil melihat dan menghafalkan
jalan,saya tetap mendengarkan cerita dari bapak driver ojeg tersebut,mulai dari
pengalaman pribadinya,proses ia masuk dan bergabung menjadi driver ojeg
online,bercerita tentang keluarganya,dan kadang topic pembicaraan kami bebas
sesuka driver itu mau bercerita,saya siap untuk mendengarkan cerita pengalaman
hidupnya.
Ya mungkin kebanyakan driver berpendapat
bahwa dengan berkomunikasi dan bertegur sapa dengan pelanggan,hal ini akan
memudahkan dan membuat driver dan pelanggan menjadi akrab dan harapan bapak
driver tersebut agar semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa ojeg
online.Mungkin ini adalah salah satu bentuk pelayanan yang di berikan driver
pada pelanggannya
Karena asik bercerita ,tak terasa saya
sudah tiba di Bandara Halim.Kembali saya harus mendorong koper dan mengangkat
sendiri.karena saat itu saya dalam kondisi puasa,saya bergegas mencari tempat
duduk yang adem agar tidak terlalu terasa haus dan capek.Setelah lama
berkeliling saya memutuskan untuk duduk di depan mushola.
Jam tangan saya menunjukkan pukul
2.45,saya melihat sekeliling saya,planga plongo melihat tempat makanan yang
sudah buka,saya berencana untuk membeli makanan untuk berbuka puasa,karena
pesawat saya kira-kira akan take off jam 5,dan kemungkinan saya akan berbuka
puasa di atas pesawat,jadi saya harus mempersiapkan bekal berbuka puasa.
Masih dengan wajah yang
planga-plongo,terdengar suara sayup-sayup memanggil nama saya.ternyata orang
tersebut adalah salah satu teman kakak saya.Kebetulan ia juga tengah
mengantarkan adiknya ke Bandara.karena pesawat saya masih lama,kakak tersebut
berbincang-bincang dengan saya hingga keberangkatan saya tiba.
Mungkin ini adalah salah satu kelebihan
dari bertegur sapa,walhasil saya yang hanya palnga-plongo sendiri,ternyata di
temani hingga akhir keberangkatan saya ke kampong halaman.”Hahaaa Alhamdulillah
ga sendiri banget” ujarku
Pukul
4.30,saya meminta izin pada kakak tersebut untuk masuk ke ruang tunggu
di dalam bandara tersebut.Tak lupa saya juga meminta maaf lahir dan bathin
padanya.
Tak
lama berselang ,saya sudah berada di ruang tunggu.Di sebelah saya ada seorang
ibu-ibu dengan gaya glamor dan elegan tengah memainkan telepon genggam
miliknya.Di depan saya ada dua orang
anak yang sedang bercakap-cakap.di samping kanan saya ada seorang Bapak –bapak
tengah membaca Koran.
Salah satu kebiasaan saya adalah
dimana pun saya berada biasanya saya akan bertegur sapa dengan orang-orang
sekitar saya,berbincang dan bercerita tentang apapun itu.Tak lama saya duduk di
ruang tunggu,saya bosan dan tak sabar untuk mengobrol dengan orang yang ada di
sekitar saya.
Saya
beranika diri untuk menyapa ibu yang berada di samping saya,saya rasa ia sebaya
dengan ibu saya.Saya tanyakan ia mau pergi kemana dan menggunakan pesawat
apa,dari pertanyaan sederhana tersebut ternyata perbincangan kami berlanjut
hingga bercerita mengenai keluarga dan tempat tinggal saya di kampong halaman.
Tengah
asik bercerita dengan ibu tersebut,ternyata dua orang anak remaja yang duduk di
depan saya ternyata mengamati kami berdua yang tengah duduk bercerita,ia
memanggil ku “kakak,kakak” namun awalnya aku tak begitu mendengar karena
suaranya yang begitu pelan ketika memanggil nama saya.Walhasil satu dari dua
orang anak itu sedikit berteriak ketika memanggil saya,sontak saja saya
terkejut dan menoleh kearah nya.
Ternyata
anak tersebut hendak meminta bantuan saya agar di damping ketika masuk
pesawat,kebetulan kami memang satu tujuan.setelah bercerita dengan kedua anak
tersebut,saya baru tahu kalau mereka baru pertama kali melakukan perjalanan
dengan pesawat terbang,sendiri lagi tanpa di damping orang dewasa.saya rasa
mereka adalah anak-anak yang hebat dan berani karena ternyata sebelum sampai di
Jakarta mereka naik bis dari Jogja.
Saya
lihat banyak barang bawaan yang mereka bawa,sampai-sampai karena saking
hati-hati nya mereka koper yang mereka bawa tidak mereka taruh di bagasi namun
mereka bawa masuk ke ruang tunggu dan mereka juga berencana untuk membawa koper
tersebut ke dalam kabin pesawat.Melihat mereka membawa barang terlalu banyak
dengan kondisi mereka yang masih kecil,saya mengusulkan pada mereka agar
kopernya di masukkan saja ke bagasi,namun mereka menolak.Saya tidak bisa
memaksanya.Ibu yang di samping saya pun juga menyarankan hal yang demikian
namun mereka tetap menolak.
Kedua
anak tersebut akhirnya saya dampingi hingga sampai bertemu dengan keluarga
mereka di Bandara tempat kampong halaman kami.melihat semangat mereka dengan
kondisi puasa,mengangkat barang sendiri,keberaniaan mereka untuk melakukan
perjalanan sendiri dan tak malu untuk bertanya,hal ini sangat saya apresiasi
mungkin jika saya berada pada usia mereka, saya tidak akan seberani mereka.
Perkenalan
singkat saya dengan kedua anak tersebut,saling bertegur sapa dan bercerita
membuat saya malu untuk mengeluh lagi dengan kondisi saya saat itu,jika di
bandingkan dengan kedua anak tersebut.Mungkin ini adalah hikmah dalam
perjalanan saya menuju kampong halaman,bahwa pentingnya kita bertegur sapa
dengan orang di sekitar kita,ilmu dan hikmah hidup mungkin bisa kita pelajari
dari mereka.
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
Komentar
Posting Komentar